Labilnya kondisi perekonomian negara saat ini sangat memberikan imbas kepada seluruh kegiatan di masyarakat. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Akibat kondisi keuangan yang mengalami defisit, pemerintah Provinsi Kaltim telah melakukan pemangkasan 35 persen alokasi dana pendidikan kepada pemerintah daerah, terutama alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Jika kondisi tersebut terus berlanjut hingga tahun depan, tidak menutup kemungkinan, sekolah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) juga terpaksa menerapkan Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP), seperti yang sudah dilakukan sejumlah kabupaten kota di Kaltim.
Kepala DInas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kutim Iman Hidayat mengakui, saat ini memang terjadi pemotongan alokasi anggaran dari Pemerintah Provinsi Kaltim sebesar 35 persen. Namun, pemotongan ini masih dapat disikapi dengan melakukan efisiensi secara menyeluruh, sehingga penyaluran anggaran ke sekolah tidak terpengaruh.
“Sekarang yang dikurangi hanya subsidi dari provinsi. Jadi masih bisa diantisipasi. Tapi kalau tahun depan yang dicabut bantuan dari pusat, maka segala kemungkinan bisa saja terjadi. Termasuk harus memberlakukan iuran wajib bulanan sekolah kepada setiap murid,” sebut Iman.
Akan tetapi, lanjut dia pemerintah pasti tidak akan lepas tangan. Sebab, sebelum menerapkan kebijakan tersebut pemerintah terlebih dahulu akan melakukan perhitungan-perhitungan. Solusi awal adalah dengan mencarikan dana melalui APBD Kutim. Jika memang tidak sanggup, barulah kemungkinan iuran bulanan diberlakukan.
“Kalaupun terpaksa dilakukan, nilainya akan dikaji lebih dalam. Sehingga saat diterapkan tidak memberatkan orang tua,” ucapnya.
Sementara untuk tahun ini, Iman memastikan, seluruh sekolah di Kutim belum menerapkan iuran SPP. Itu dikarenakan, total biaya operasional yang diterima setiap sekolah masih diatas standar minimal nasional.
“Dana Bos kita totalnya Rp 500 ribu di atas biaya operasional yang distandarkan oleh nasional. Sehingga walaupun terjadi penurunan akibat pemotongan dari pihak provinsi Kaltim, tidak terlalu berpengaruh,” jelas Iman.
Untuk diketahui, sesuai standar nasional, untuk SMA bantuan yang diterima minimal Rp 2 juta per tahun persiswa. Sedangkan bagi siswa SMK, Rp 2,5 juta per tahun persiswa.
Sumber: bontang.prokal.co
Demikian info ini kami sampaikan semoga bermanfaat untuk anda dan terimaksih sudah mengunjungi laman kami...
Silahkan di share...
LIKE & SHARE
0 Response to "2017, Sekolah Bakal Pungut SPP Lagi...?"
Posting Komentar