Sekolah Diminta Proaktif

Banyak hal yang harus disiapkan sekolah-sekolah agar mampu meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Diantaranya adalah dengan adalah menyusun dokumen laporan kegiatan sekolah atau administrasi secara baik dan teratur.
Setiap sekolah, apalagi yang terpilih menjadi wakil Kaltim, diharapkan tidak ragu-ragu untuk bertanya kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi terkait penyusunan dokumen tersebut.

ASRI: Sekolah kini dituntut semakin berwawasan lingkungan, sehingga mampu memberikan suasana yang nyaman bagi siswa dan pihak-pihak yang terkait dengan sekolah

“Tidak jarang sekolah yang diusulkan tidak lolos verifikasi administrasi pusat, karena tidak memiliki dokumen laporan kegiatan yang dapat dipertanggungjawabkan, meski di lapangan aksi lingkungan sekolah sudah sangat mendukung. Karena itu, penyusunan dokumen tersebut harus dikelola petugas yang mengerti teknologi komputer atau IT,” kata Kepala BLH Kaltim Riza Indra Riadi.
Riza menegaskan, BLH Kaltim siap memberikan pembinaan apabila pihak sekolah ingin menyusun dokumen administrasi laporan masing-masing. Namun demikian, Pemprov Kaltim juga meminta agar pihak Dinas Pendidikan dan BLH kabupaten/kota dapat bersatu melakukan pendampingan di masing-masing sekolah yang diusulkan menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Riza menyarankan, untuk mendukung kelengkapan data dokumen tersebut, diharapkan pihak sekolah lebih partisipatif atau tidak mengerjakan sendiri laporan tersebut. Misal, meminta siswa memberikan komentar tentang kegiatan yang telah dilakukan. Contoh, kegiatan aksi bersih-bersih lingkungan hingga penanaman bibit pohon.
“Jangan hanya bapak dan ibu guru saja yang komentar dalam laporan tersebut. Para siswa juga perlu menyampaikan komentar, begitu pula dengan foto dan video mereka perlu dimasukkan, sehingga dokumen laporan tersebut semakin baik. Ini diperlukan, karena dalam penilaian tersebut pertanyaan pertama adalah bagaimana laporan dokumen adiminstrasi sekolah disiapkan,” jelas Riza.
Jika dokumen laporan administrasi baik, maka laporan untuk di lapangan dipastikan baik. Karena, untuk kegiatan aksi lingkungan masing-masing sekolah diyakini sudah baik. Mulai kegiatan Hari Bumi, Hari Sampah hingga Hari Lingkungan Hidup setiap sekolah yang diusulkan memiliki dokumen tersebut. Bahkan sarana prasarana yang ramah lingkungan masing-masing sekolah telah memiliki.
Namun demikian, administrasi masing-masing sekolah yang diusulkan harus dibenahi sejak saat ini. Sehingga ke depan Sekolah Adiwiyata Mandiri yang diusulkan Pemprov Kaltim dapat lolos dan memberikan hasil terbaik bagi sekolah tersebut maupun daerah di tingkat nasional.
“Manfaat Adiwiyata sangat jelas, anak-anak merasa aman dan nyaman di sekolah. Nyaman untuk belajar dan nyaman dalam menjaga kesehatan. Bahkan sekolah akan lebih sejuk dan hijau. Dengan program ini, siswa belajar menanam pohon, sehingga menghasilkan oksigen yang baik,” jelasnya.
Sementara sesuai hasil usulan Pemprov Kaltim tahun ini, sebanyak 13 sekolah di Kaltim hanya 6 sekolah yang lolos menjadi Sekolah Adiwiyata Mandiri 2016 yang diberikan KLHK pada 22 Juli 2016 di Riau.
Sedangkan Sekolah Adiwiyata Mandiri di Kaltim hingga 2016 sebanyak 25 sekolah, baik jenjang SD hingga SMA sederajat, termasuk yang meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri tahun ini.
Sumber: http://www.korankaltim.com

terima kasih telah mengunjungi laman kami

LIKE & SHARE

0 Response to "Sekolah Diminta Proaktif"

Posting Komentar